Jumat, 29 Januari 2010

KAWASAKI NINJA 150: THE LEGEND (STILL) CONTINOUS




          Ini dia, motor sport 150 cc 2 tak yang masih eksis hingga kini. Isu pelarangan motor bermesin 2 tak sekitar 4 tahun lalu tidak mampu membendung antusiasme public terhadap Ninja 150. Bahkan, angka penjualan salah satu produk andalan PT. Kawasaki Motor Indonesia (KMI) ini terus melesat. Ini dikarenakan engineering KMI menciptakan agar motor ini tetap ramah lingkungan dan lulus standar emisi Euro 2.
          Seperti yang diungkapkan Presiden Direktur KMI, Shigeyo Ikemoto. Ninja sengaja diciptakan untuk menjadi legenda di Indonesia. “Pada 1996, generasi pertama Ninja 150 lahir. Saat itu, motor ini mengusung nama besar Kawasaki dan Ninja. Kawasaki lekat sebagai produsen motor sport terbaik di dunia. Sedangkan, varian Ninja terkenal sebagai motor sport terbaik di Jepang, Amerika, dan Eropa.”
          Ikemoto sendiri merupakan konseptor kelahiran Ninja 150. Image merek terkenal dan varian legendaries di jalan raya serta mutu nomer satu itulah yang membuat Ninja 150 menjadi idaman motor sport di Indonesia. Bentuk bodi yang streamline yang bertumpu pada chassis yang kokoh yang mencitrakan motor balap sejati membuat siapa saja yang berjiwa muda berminat memilikinya.Terlebih lagi mesin 2 tak berkapasitas 150 cc memang dikenal bertenaga besar. Bagi 2 stroke mania, motor jenis ini tidak akan bisa tergantikan. Mulai dari tenaga, akselerasi, suara khas dari knalpot ,dan getaran yang turut menambah adrenalin.
          “Bahkan dibandingkan dengan motor 4 langkah yang cc-nya di atas 200 cc, power Ninja 150 masih yang terbesar. Disamping itu, akselerasi dan top speed-nyapun membuat adrenalin naik. Karena spontan dan gak ada matinye..”tutur Freddyanto Basuki, Promotion Manager KMI.
          Saat ini, Ninja 150 salah satu motor 2 tak yang masih diproduksi dan memenuhi standar emisi Euro 2 disamping Yamaha RX King. Hal ini dimungkinkan karena teknologi Super KIPS, HSAS, dan Two Stage Catalityc Converter (TSCC).Ninja 2 tak terdiri dari 2 varian yaitu R dan RR. Single R,panggilan akrab tipe R sendiri merupakan varian streetfighter yang memiliki dua varian. Yaitu M. Cirinya memakai velg jari-jari, rem depan cakram yang unik,rem belakang teromol,setang pipa,dan lampu bulat mempertegas kesan maskulin. Sedangkan Ninja L memiliki fitur sedikit di atas M.Velg palang tiga, rem belakang cakram,setang jepit, dan lampu yang futuristis. Sedangkan double R, merupakan varian tertinggi, memiliki power terbesar dibandingkan saudaranya. Berbeda dengan yang lain, varian ini memakai rangka pipa tubular dan full fairing. Fitur lainnya, setang jepit, velg racing+ cakram depan belakang, jok double seat,lengan ayun dilengkapi dengan stabilizer tak ubahnya motor balap sebenarnya.
          Teknologi TSCC dua kali menyaring gas beracun. Sistem HSAS menyuntikan udara segar ke knalpot membantu penguraian gas beracun.
          “Ninja memakai dua katalis.Teknologi terbaru itu memastikan kadar racun gas buangnya rendah. Sedang Super KIPS membuat seluruh tipe Ninja makin bertenaga dari rpm rendah hingga tinggi.”tutur Reiner M. Sitorus, Senior Manager Spare-Parts dan Service Department KMI.
          Yamaha RX King sendiri juga memakai dua katalis.Hanya saja RX King orientasi penjualannya sebatas luar pulau Jawa hingga tahun 2009 sedangkan Ninja Series seluruh Indonesia. Termasuk Pulau Jawa tentunya.Tanpa batasan waktu, hingga tidak ada permintaan dari masyarakat.
          Hal itulah yang mendongkrak penjualan Ninja 150. Malah pasca isu negative pelarangan 2 tak merebak,angka penjualan seluruh tipe Ninja 150 meningkat. Ini dibuktikan dengan penjualan yang membakukan angka 100.000 akhir tahun 2008.
          “Sejak tahun 2006 sales-nya naik tajam. Mulai dari 7000-an unit, naik jadi 13.000-an unit, dan tahun ini sudah lebih dari 225.000 unit.”bangga Mitsuhiko Okada,Marketing Division KMI.
          Semua disebabkan Ninja 150 mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan penggemar motor sport sejati akan arti motor sport sesungguhnya.
          “Desain Ninja memang motor sport sejati. Dengan suspensi monosok hidrolik membuatnya nyaman bermanuver. Ergonominyapun membuat penunggang Ninja 150 serasa di atas motor balap. Kamipun menambahkan sentuhan sporty di tampilan striping terbaru Ninja 150.” Tutup Ikemoto San.

Sumber : http://prado2.com/kawasaki-ninja-150-the-legend-still-continous.htm

Kamis, 28 Januari 2010

PSSI Galang Rp 240 Miliar Untuk Promosi Tuan Rumah PD 2022

Senin, 02 November 2009 17:35 WIB

PSSI mengalokasikan dana sebesar 24 juta dolar AS atau sekitar Rp240 miliar untuk pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Ketua Umum PSSI Nurdin Halid mengatakan, dana tersebut berasal dari sponsor utama, yakni perusahaan PT Bakrie Capital Indonesia yang merupakan anak perusahaan Bakrie Brothers. 
"Untuk proses bidding kami sudah mendapatkan sponsor utama, yaitu PT Bakrie Capital Indonesia yang mengalokasikan dana sebesar 24 juta dolar AS," ujar Nurdin Halid kepada wartawan di Jakarta, Minggu (1/11) seperti dilansir ANTARA.

Hal itu diungkapkan Nurdin Halid ketika memperkenalkan konsultan Michel G Bacchini, sebagai konsultan proses pencalonan Indonesia untuk menuan-rumahi Piala Dunia 2022. PSSI telah menunjuk pria asal Swiss itu berdasarkan pengalamannya saat membantu Maroko dalam pencalonan tuan rumah Piala dunia 2010 yang dimenangi Afrika Selatan dan juga saat Jerman mencalonkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006.

Nurdin mengatakan dana sebesar itu diperuntukkan bagi tiga pos utama pembiayaan, yakni menyangkut operasional, konsultan partner dan kampanye, promosi, dan lobi-lobi.  Mengenai konsultan partner dan outsourching seluruhnya berkualitas internasional, demikian pula operasional bidding yang diantaranya menyangkut hal travelling dan komunikasi.

Adapun kompensasi yang akan diterima oleh PT Bakrie Capital Indonesia, Nurdin Halid mengatakan perusahaan tersebut memiliki seluruh hak (right) komersial yang bisa dikembangkan terkait sepakbola yang sudah bisa dijadikan industri.  "Right dari hak komersial seluruhnya diserahkan kepada Bakrie Capital Indonesia," ujarnya.

Nurdin Halid yang didampingi Sekjen PSSI Nugraha Besoes dan anggota perumus lainnya seperti Djoko Driyono dan Ibnu Munzir. Mengatakan PSSI bisa melakukan proses bidding karena telah melalui pentahapan-pentahapan yang telah disetujui oleh Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). Bidding dilakukan karena pihak pemerintah Indonesia telah menyetujui pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 melalui surat yang telah dikirimkan ke FIFA pada beberapa bulan lalu.

"Persetujuan dari pemerintah ditandatangani Menko Kesra atas nama pemerintah pada bulan Juli lalu. Dengan demikian kita bisa mengikuti pentahapan selanjutnya, yakni melakukan bidding. Sistem FIFA seperti itu, bahwa seluruh proses dilalui melalui berbagai tahapan yang jika tidak lolos dari satu tahapan maka tak bisa dilanjutkan ke tahapan berikutnya," ujarnya seraya menambahkan dukungan tersebut pernah disampaikan oleh 11 Departemen di Indonesia.

Nurdin Halid menambahkan bahwa pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 telah mendapat respons yang sangat positif dari negara-negara Asia meski Jepang dan Korea juga mencalonkan diri, demikian pula dari sejumlah negara di Amerika Latih yang telah dikunjunginya.  Mengenai hubungan dengan Australia yang juga turut mencalonkan diri, Nurdin mengatakan kemungkinan menjadi tuan rumah bersama adalah hal yang tidak mungkin dan tak akan disetujui FIFA.

Tetapi jika Indonesia akhirnya disetujui menjadi tuan rumah, maka FIFA hanya akan mengizinkan tuan rumah meminta bantuan semisal meminjam salah satu stadion di Australia, Thailand atau negara terdekat lain yang dikehendaki.  Nurdin Halid menegaskan bahwa pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah suatu upaya yang serius. Maka masyaralat Indonesia sendiri hendaknya jangan mengerdilkan bangsa sendiri dengan berbagai pernyataan yang melemahkan semangat.

"Kalau kita bandingkan dengan Afrika Selatan, Australia dan Qatar, mungkin saja mereka memiliki keunggulan di satu sisi, tapi tidak di bidang lain. Kondisi perekonomian Afrika Selatan tak jauh lebih baik dibanding Indonesia.

Australia juga demikian. Qatar memang unggul dalam hal mata uang, tapi untuk sisi lain tak ada yang bisa diandalkannya," katanya seraya menambahkan PSSI segera menawarkan logo "Green 2022 Indonesia" kepada FIFA.

Jadwal Pertandinga Piala Dunia 2010 Afrika Selatan


JADWAL PERTANDINGAN PUTARAN PERTAMA
Jumat, 11 Juni 2010
Grup A
Afrika Selatan vs Meksiko, (14.00 GMT) di Johannesburg
Uruguay vs Perancis (18.30 GMT) di Cape Town

Sabtu, 12 Juni 2010
Grup B
Korea Selatan vs Yunani (11.30 GMT) di Port Elizabeth
Argentina vs Nigeria (14.00 GMT) di Johannesburg

Grup C
Inggris vs Amerika Serikat (18.30 GMT) di Rustenburg

Minggu, 13 Juni 2010
Grup C
Aljazair vs Slovenia (11.30 GMT) di Polokwane
Serbia vs Ghana (14.00 GMT) di Pretoria

Grup D
Jerman vs Australia (18.30 GMT) di Durban

Senin, 14 Juni 2010
Grup E
Belanda vs Denmark (11.30 GMT) di Johannesburg
Jepang vs Kamerun (14.00 GMT) di Bloemfontein

Grup F
Italia vs Paraguay (18.30 GMT) di Cape Town

Selasa, 15 Jun 2010
Grup F
Selandia Baru vs Slovakia (11.30 GMT) di Rustenburg

Grup G
Pantai Gading vs Portugal (14.00 GMT) di Elizabeth
Brasil vs Korea Utara (18.30 GMT) di Johannesburg

Rabu, 16 Juni 2010
Grup A
Afrika Selatan vs Uruguay (18.30 GMT) di Pretoria

Grup H
Honduras vs Cile (11.30 GMT) di Nelspruit
Spanyol vs Swiss (14.00 GMT) di Durban

Kamis, 17 Juni 2010
Grup B
Argentina vs Korea Selatan (11.30 GMT) di Johannesburg
Nigeria vs Yunani (14.00 GMT) di Bloemfontein

Grup A
Meksiko vs Perancis (18.30 GMT) di Polokwane

Jumat, 18 Juni 2010
Grup C
Amerika Serikat vs Slovenia (14.00 GMT) di Johannesburg
Inggris vs Aljazair (18.30 GMT) di Cape Town

Grup D
Jerman vs Serbia (11.30 GMT) di Port Elizabeth

Sabtu, 19 Juni 2010
Grup E
Belanda vs Jepang (11.30 GMT) di Durban
Australia vs Ghana (14.00 GMT) di Rustenburg
Denmark vs Kamerun (18.30 GMT) di Pretoria

Minggu, 30 Juni 2010
Grup F
Paraguay vs Slovakia (11.30 GMT) di Bloemfontein
Italia vs Selandia Baru (14.00 GMT) di Nelspruit

Grup G
Brasil vs Pantai Gading (18.30 GMT) di Johannesburg

Senin, 21 Juni 2010
Grup G
Korea Utara vs Portugal, (11.30 GMT) di Cape Town

Grup H
Swiss vs Cile (14.00 GMT) di Port Elizabeth
Spanyol vs Honduras (18.30 GMT) di Johannesburg

Selasa, 22 Juni 2010
Grup A
Meksiko vs Uruguay (14.00 GMT) di Rustenburg
Perancis vs Afrika Selatan (14.00 GMT) di Bloemfontein

Grup B
Nigeria vs Korea Selatan (18.30 GMT) di Durban
Yunani vs Argentina (18.30 GMT) di Polokwane

Rabu, 23 Juni 2010
Grup C
Slovenia vs Inggris (14.00 GMT) di Port Elizabeth
Amerika Seriikat vs Aljazair (14.00 GMT) di Pretoria

Grup D
Ghana vs Jerman (18.30 GMT) di Johannesburg
Australia vs Serbia (18.30 GMT) di Nelspruit

Kamis, 24 Juni 2010
Grup E
Denmark vs Jepang (18.30 GMT) di Rustenburg
Kamerun vs Belanda (18.30 GMT) di Cape Town

Grup F
Slovakia vs Italia (14.00 GMT) di Johannesburg
Paraguay vs Selandia Baru (14.00 GMT) di Polokwane

Jumat, 25 Juni 2010
Grup G
Portugal vs Brasil (14.00 GMT) di Durban
Korea Utara vs Pantai Gading (14.00 GMT) di Nelspruit

Grup H
Cile vs Spanyol (18.30 GMT) di Pretoria
Swiss vs Honduras (18.30 GMT) di Bloemfontein


JADWAL PERTANDINGAN PUTARAN KEDUA PIALA DUNIA 2010 AFRIKA SELATAN

PARTAI 49

Sabtu, 26 Juni 2010
Pemenang Grup A vs Runner-up Grup B (14.00 GMT) di Port Elizabeth

PARTAI 50
Pemenang Grup C vs Runner-up Grup D (18.30 GMT) di Rustenburg

Minggu, 27 Juni 2010

PARTAI 51
Pemenang Grup D vs Runner-up Grup C (14.00 GMT) di Bloemfontein

PARTAI 52
Pemenang Grup B vs Runner-up Grup A (18.30 GMT) di Johannesburg

Senin, 28 Juni 2010

PARTAI 53
Pemenang Grup E vs Runner-up Grup F (14.00 GMT) di Durban

PARTAI 54
Pemenang Grup G vs Runner-up Grup H (18.30 GMT) di Johannesburg

Selasa, 29 Juni 2010

PARTAI 55
Pemenang Grup F vs Runner-up Grup E (14.00 GMT) di Pretoria

PARTAI 56
Pemenang Grup H vs Runner-up Grup G (18.30 GMT) di Cape Town

JADWAL PERTANDINGAN PEREMPAT FINAL PIALA DUNIA 2010 AFRIKA SELATAN

Jumat, 2 Juli 2010

PARTAI 57
Pemenang Partai 53 vs Pemenang Partai 54 (14.00 GMT) di Port Elizabeth

PARTAI 58
Pemenang Partai 49 vs Pemenang Partai 50 (18.30 GMT) di Johannesburg

Sabtu, 3 Juli 2010

PARTAI 59
Pemenang Partai 52 vs Pemenang Partai 51 (14.00 GMT) di Cape Town

PARTAI 60
Pemenang Partai 55 vs Pemenang Partai 56 (18.30 GMT) di Johannesburg

JADWAL PERTANDINGAN SEMIFINAL PIALA DUNIA 2010 AFRIKA SELATAN

Selasa, 6 Juli 2010

Pemenang Partai 58 vs Pemenang Partai 57 (18.30 GMT) di Cape Town

Rabu, 7 Juli 2010

Pemenang Partai 59 vs Pemenang Partai 60 (18.30 GMT) di Durban

JADWAL PEREBUTAN TEMPAT KE-3 PIALA DUNIA 2010 AFRIKA SELATAN

Sabtu, 10 Juli 2010
Tim Kalah di semifinal diadu (18.30 GMT) di Port Elizabeth

JADWAL FINAL PIALA DUNIA 2010 AFRIKA SELATAN
Minggu, 11 Juli 2010
Pemenang Semifinal Diadu (18.30 GMT) di Johannesburg


CATATAN: Perbedaan waktu GMT dengan Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) adalah 7 jam. Dan bagi anda yang melihat dan datang langsung di Afrika Selatan,

Rabu, 27 Januari 2010

10 Film Terbaik Indonesia



1. Film Laskar Pelangi (2008)
Laskar Pelangi (2008) adalah sebuah film garapan sutradara Riri Riza yang dirilis pada 25 September 2008 dan merupakan adaptasi dari novel karangan Andrea Hirata, pada saat libur Lebaran. Skenarionya ditulis oleh Salman Aristo yang juga menulis naskah film Ayat-Ayat Cinta dibantu oleh Riri Riza dan Mira Lesmana. Hingga Maret 2009, Laskar Pelangi telah ditonton oleh 4,6 juta orang. Themesongnya (by Nidji) pun sampai sekarang masih menjadi Lagu yang laris di Indonesia.


2. Film Tjoet Nja’ Dhien (1986)
Sebuah masterpiece ! Tak ada yang menyangkal Tjoet Nja’ Dhien (1986) dibilang begitu. Film debut penyutradaraan Eros Djarot itu butuh waktu dua tahun buat menyelesaikannya. Pemeran utamanya, Christine Hakim jadi legenda hidup gara-gara film ini. Berkat Tjoet Nja’ Dhien, setiap aktris muda pasti menyebutnya sebagai panutan atau bintang idola. Tak ada yang menyangkal pula, sebagai Tjoet Nja’ Dhien, Christine berakting sempurna. Tak cuma Christine saja yang serba bagus di film ini. Filmnya sendiri, sebagai sebuah kesatuan karya sinema, nyaris tanpa cacat (diganjar 8 Piala Citra di FFI 1988). Tjoet Nja Dhien tak berisi uraian biografis kehidupan pahlawan dari Tanah Rencong itu. Melainkan juga berisi drama, pengkhianatan, dan kebesaran jiwa. Tak aneh rasanya kalau Tjoet Nja’ Dhien merupakan puncak pencapaian dunia perfilman kita yang belum terlewati hingga kini.


3. Film Naga Bonar (1986)
Lewat Naga Bonar, Asrul Sani lagi-lagi membuktikan bakat besarnya sebagai salah satu penulis cerita terbaik yang pernah dipunyai negeri ini. Asrul piawai menghadirkan dialog yang memicu tawa, yang begitu dipikir lebih dalam ternyata mengandung makna luhur. Naga Bonar hadir buat berkelakar. Namun, ia tak berkelakar sembarangan. Yang jadi bahan kelakar justru pejuang negeri saat perang kemerdekaan berlangsung. Naga Bonar menyindir pemujaan pada para pahlawan. Film ini berpesan, tak semua pejuang di masa lampau itu punya niat suci membela negeri. Ada yang cuma bisa bicara saja. Nah, Jenderal Naga Bonar (diperankan dengan gemilang oleh Deddy Mizwar) pun aslinya pencopet. Tapi dari sosok inilah kemurnian perjuangan lahir. Sebagai karya sinema, Naga Bonar tampil lengkap, berisi sekaligus menghibur; tergarap dengan baik, tanpa cacat cela. Pantas rasanya bila film ini memborong 7 Piala Citra di FI 1987.


4. Film Ada Apa dengan Cinta? (2001)
Ada Apa dengan Cinta? (AAdC?) jadi salah satu film penting negeri ini. Melahirkan tren yang sudah lama hilang dari jagad sinema kita: film bertema remaja. Selepas AAdC? lahir film-film bertema sejenis. Tren itu juga merambah ke teve. Sejak AAdC?, datang berduyun-duyun sinetron bertema remaja. Rasanya, sejak Gita Cinta dari SMA (1979) dulu baru ada lagi film Indonesia yang begitu digandrungi remaja. AAdC? tak kurang ditonton sekitar 2,7 juta orang di bioskop. Rudi Soedjarwo, sang sutradara, begitu lancar bertutur (Rudi dapat Piala Citra di FFI 2004).


5. Film Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1985)
Film baik tak lekang dimakan zaman. Bertahun-tahun selewat peredarannya, film itu masih asyik buat ditonton. Nah, Kejarlah Daku Kau Kutangkap tipe film seperti itu. Penonton tak sekadar diajak tergelak. Semua ini berawal dari skenario cerdas yang dibuat Asrul Sani, pengarahan kuat dari Chaerul Umam, sang sutradara, yang digenapi akting prima dari Deddy Mizwar, Lydia Kandou, Ully Artha, dan Ikranegara. Hasilnya, film ini layak ditasbihkan sebagai situasi komedi terbaik yang pernah dihasilkan sineas kita. Asrul berhasil membuat kelakar jenius tentang hubungan pria dan wanita. Dalam film ada hubungan Ramadhan (Deddy) dan Mona (Lydia) yang berkisar antara cinta dan benci, cinta dan gengsi, hingga cinta akhirnya mengalahkan segalanya.


6. Film Badai Pasti Berlalu (1977)
Badai Pasti Berlalu jadi film Teguh Karya yang paling laris ditonton. Tak kurang, saat beredar dulu, film ini masuk urutan kedua film terlaris 1978 (ditonton 212.551 orang). Padahal buat Teguh sendiri, ia terpaksa membuat film itu. “… ingin nafas, dan balas budi dari film-film terdahulu yang kurang laku. Selain saya ingin memvisualkan sebuah novel ke dalam bahasa visual,” ujarnya seperti dimuat Pikiran Rakyat pada 1978. Badai Pasti Berlalu memang diangkat dari novel pop. Hasilnya, ya film pop. Sebelum diangkat jadi film, kisahnya memang sudah populer duluan saat dimuat bersambung oleh Kompas dan kemudian dinovelkan. Hingga saat difilmkan, orang tentu ingin menontonnya. Apalagi yang membuatnya Teguh Karya, sutradara yang piawai membuat film-film bermutu. Selain itu, yang membuat Badai Pasti Berlalu dikenang juga lantaran tata musik berikut lagu temanya yang digubah Eros Djarot. Lagu temanya abadi hingga kini.


7. Film Arisan (2003)
Untuk ukuran tahun 2000-an sekarang, Arisan! paling tepat ditunjuk sebagai film yang menelanjangi kehidupan di zamannya. Tanpa tedeng aling-aling, Arisan! menampilkan problematika hidup kaum borjuis Jakarta. Ada perselingkuhan, dilema cinta sesama jenis, hingga upaya mempertahankan nilai-nilai keluarga. Semuanya campur-aduk dalam balutan komedi segar. Kepiawaian sang sutradara, Nia DiNata, menggarap realitas ini mengingatkan kita pada kemampuan senada yang dimiliki sutradara besar lain macam Sjuman Djaya atau Asrul Sani. Nia tak cuma menghibur, ia juga mengajak penonton untuk jujur pada diri sendiri. Pesannya jelas, kehidupan kaum jetset Jakarta dipenuhi topeng alias kemunafikan. Arisan! juga jadi darah segar saat perfilman kita yang bangkit lagi dipenuhi film remaja dan horor. Di luar itu, Arisan! yang jadi film terbaik FFI 2004 ini juga melahirkan bintang baru. Tora Sudiro (pemeran Sakti yang gay) namanya.


8. Film Gie (2005)
Soe Hok Gie, aktivis mahasiswa 1960-an, telah jadi sosok bak pahlawan. Pandangan dan kisah hidupnya memikat Mira Lesmana dan Riri Riza, pemilik Miles Productions. Keduanya lantas menggagas buat mengangkat kisah hidup Gie ke layar lebar. Hasilnya jadilah Gie. Akor ganteng Nicholas Saputra didapuk memerankan Soe Hok Gie. Tentu tampang Nico yang ganteng tak mirip Gie asli, akan tetapi ia bisa berakting (buktinya Nico diganjar FFI 2005 buat aktor terbaik). Sebuah gagasan yang mengingatkan kita pada mahakarya Usmar Ismail, Lewat Djam Malam (1954).


9. Film Si Doel Anak Betawi (1973)
Saat karya sastra diangkat ke layar lebar—di antaranya Salah Asuhan (1972)— Sjuman Djaya memilih mengadaptasi novel Aman Datoek Madjoindo berjudul Si Doel Anak Betawi. Ini cerita seputar suka-duka kehidupan Doel, seorang anak Betawi asli. Doel diperani Rano Karno saat masih kecil. Suka duka kehidupan Doel yang mencari figur ayah (setelah ditinggal mati ayahnya), melawan kerasnya hidup (ia harus membantu ibunya berjualan kue buat menyambung hidup), sampai menghadapi tekanan anak-anak nakal terekam baik.


10. Film Petualangan Sherina (1999)
Sebuah tontonan yang mengingatkan kita pada Home Alone (). Kala anak kecil mempecundangi orang dewasa. Petualangan Sherina jadi film besar lantaran dianggap sebagai penanda kebangkitan perfilman nasional. Sebelum Petualangan Sherina, bioskop tanah air melulu diisi film esek-esek. Baru setelah film ini datang, orangtua mengantre mengajak anaknya ke bioskop. Petualangan Sherina bertahan di bioskop selama berminggu-minggu. Film karya Riri Riza ini mampu mengundang 1,6 juta penonton ke bioskop. Jika Petualangan Sherina bukan film menarik, penontonnya mungkin tak sebanyak itu. Pada kenyataannya, sebagai karya sinema Petualangan Sherina bukanlah film buruk. Riri mampu bercerita dengan lancar diselingi lagu – lagu Sherina — ini film musikal.

Selasa, 26 Januari 2010

Ungu Five -> U9



Sejarah U9 (ungu5)

Lewat lagu ciptaan sendiri berjudul Ilusi, dan lagu bebas berjudul Musisi milik God Bless, akhirnya kelompok musik yang cikal bakal terbentuknya dari band sekolah di SMP I Kediri ini dinobatkan sebagai grup rock terbaik dari 500-an peserta Djarum Super Rock Festival IX, setelah berhasil menyisihkan 9 rivalnya di grand final, yang digelar Stadion Tambaksari - Surabaya, 25 Agustus 2001.

Tampilnya Ungu 5 yang kemudian berganti nama jadi U9 sebagai juara pertama di festival tersebut sekaligus membuka peluang dan kesempatan untuk masuk ke jalur rekaman. "Itu yang kita tunggu-tunggu," aku Ferdi, dramer U9. Apa yang jadi impian sekaligus obsesi grup rock asal Kediri yang diperkuat Hendra (vokal), Tyo (gitar 1), Sunu (gitar 2), Iwan (bas), Nanda (kibor), dan Ferdi (dram), akhirnya jadi kenyataan dengan dirilisnya debut album mereka bertajuk The Champion Of “All Indonesian Rock Festival IX (2001), yang dirilis Juni 2004.

Mereka juga masih ingat ketika lagu Ilusi sempat dikritik oleh salah satu juri di festival tersebut, banyak dipengaruhi warna Dream Theater. Mereka tidak menampik kalau Dream Theater banyak memberi pengaruh ke U9. Pasalnya semua personel U9 ini pengagum berat grup tersebut. "Di panggung kita paling sering membawakan lagu-lagu mereka. Kebetulan musik kita lebih ke progresif rock," kata Hendra. "Kebetulan kita semua menyukai progresif rock, sehingga rock yang kita mainkan arahnya lebih ke situ, ke rock progresif" sambung Ferdi, yang terpilih sebagai penggebuk dram terbaik Djarum Super Rock Festival IX.

Soal konsep musik albumnya sendiri, menurut Hendra, lebih ke progresif rock. Tapi progresif rocknya tidak serumit grup idola mereka, Dream Theater. Diakui, untuk memainkan progresif rock tingkat kesulitannya cukup tinggi, tapi justru itu yang jadi tantangan personel U9. "Kebetulan sekarang ini nggak banyak grup band yang ke sana, justru U9 arahnya ingin ke prog rock,” kata Ferdi menambahkan.

Nama awalnya Ungu (saja). Dan dengan nama itulah mereka sukses menjadi kampiun Festival Rock Se-Indonesia IX tahun 2001 lalu di Jakarta. Band asal Kediri ini sukses menjadi juara pertama. Dalam perjalanannya kemudian, mereka 'terbentur' soal nama band yang sama dengan band asal Jakarta, yang mengusung pop rock. Akhirnya mereka mengbah (sementara) menjadi Ungu Five. Sempat menjadi pembuka konser Jamrud di Malang, nama band ini kemudian seperti meredup.
Tiba-tiba, nama mereka disebut-sebut kembali ketika beberapa hari lalu, Selasa (8/6/2004) di HardRock Cafe Jakarta, sekumpulan anak muda ini muncul dalam konperensi pers bareng Log Zhelebour. Rupanya mereka merilis album dan mengusung nama baru U9. Beginilah alasan Log,"Perubahan nama ini untuk menghindari kesamaan dengan band yang bernama sama. Sementara angka sembilan karena mereka pemenang festivakl yang ke 9. Semoga bisa bawa hoki," kata Log berseloroh.
Melihat jenjang perjalanan band ini, sebenarnya tak bisa dibilang band baru. U9 terbentuk 11 September 1997 di Surabaya Jawa Timur. Personil awalnya Ferdi Iskandar (dramer), Nanda Iskandar (kibor), DaniIwan Prast (basis), dan Hendra Darmawan (vokal). Untuk kelas lokal Jawa Timur, siapa yang tidak kenal dengan band yang berhomebase di Kediri ini. Beberapa festival kecil yang mereka ikuti, memberikan banyak gelar the best kepada band dan personilnya. Sampai akhirnya juara di festival rock.
Dalam perjalanannya, Ungu Five harus merelakan Dani (gitaris) yang keluar karena alasan pribadi dan merekrut Tyo sebagai gitaris baru. U9 memilih progresif rock sebagai aliran yang mereka anut dengan ertimbangan art rock terkenal dengan tingkat kesulitannya dan mereka bangga sekali kalau bisa memainkan komposisi yang sulit dengan bagus tetai tidak setiap konser mereka memainkannya karena tidak semua rang menyukainya.
U9 juga tak akan menampilkan progresif yang njilmet dalam albumnya nanti, mereka buat pregresi yang ada unusr sweet dan harmoni. Dengan durasi yang lebih pendek. Soal pengaruh musik, Ungu Five mengaku sebenarnya terinspirasi secara personil saja. bagi mereka musik mereka adalah musik pendidikan.
Untuk album barunya ini, mereka memberi judul U9 1st Album The Champion Of "All Indonesia Rock Festival IX" yang mengandalkan hits Salah Aku. Kini mereka beranggota Hendra (vokal), Tyo (gitar), Sunu (gitar), Iwan (bas), Nanda (kibor), dan Ferdi (dram).
Kepada band ini, Log malah sempat melempar pujian, "Mereka sudah punya kematangan bermusik."
Untuk video klip, U9 malah sudah membuat dua klip Salah Aku dikerjakan oleh Jose Purnomo dan Masih Cinta yang digarap Firlan. Untuk album ini, masteringnya digarap di Studio 301 Australia.

BAND asal Kediri ini sekarang siap "bertempur" lagi di kancah musik Indonesia. Apalagi kini mereka sudah diperkuat amunisi baru seperti John Paul Ivan, mantan gitaris Boomerang yang bergabung dengan line-up lain seperti Ferdi [drum], Hendra [vokal] Sunu Kidal [gitar], Nanda [kibord], dan personil baru lainnya, Eenk [bass].

Ivan sebagai personil baru, sudah terlibat dalam penggarapan album baru U9 yang diproduseri oleh Log Zhelebour, awal desember 2005 lalu. Proses recordingnya dilakukan di Studio Logiss Jakarta, dan rencananya albumnya sudah beredar di bursa musik tanah air sekitar awal Maret 2006.

U9 sendiri akhirnya juga harus kehilangan Iwan [bass] yang mengundurkan diri. Iwan adalah personil yang ikut membawa U9 [masih bernama Ungu --red] sebagai jawara Festival Rock versi Log Zhelebour ke-IX, 2001 silam. Personil sebelumnya yang mengundurkan diri adalah Tyo [gitaris] yang digantikan oleh Ivan.

Sedikit tentang album baru, Hendra yang dkontak TEMBANG.com menjelaskan, ada sekitar 38 lagu yang ditawarkan. "Tapi akhirnya dipilih 12 lagu yang terbaik untuk mengisi album baru kita," terang cowok bermata sipit ini kalem.

Ivan sendiri mengaku, meski lebih senior di banding personil U9 lainnya, tapi sebagai personil baru dirinya akan ikut aturan main yang sudah disepakati oleh majamen Log Zhelebour selaku produser. "Yah, saya harus ikut aturan main mereka. Apalagi saya personil baru," terangnya pada suatu kesempatan.

U9 tampaknya siap menjadi magma baru rock Indonesia. Personil baru yang lebih segar, diharapkan bisa membawa band Kediri ini ke tempat yang lebih tinggi lagi.

Djarum Super Rock Festival



Sejarah Festival Rock Indonesia

Adalah seorang Ong Oen Log, yang dikenal sebagai Log Zhelebour pria tambun kelahiran Surabaya 16 Maret 1959 dibalik sukses terselenggaranya Festival Rock Indonesia sebanyak 11 kali dari tahun 1984 sd 2007. Jangan lihat sosok fisiknya yang tidak ngerock, malah cenderung cuek dengan kaos dan celana pendek, tapi spirit rocknya luarbiasa. Perkenalannya dengan musik rock diawali ketika duduk di bangku SMP. Setelah lulus dari SMA St Louis Surabaya, 1977, baru dia memulai kariernya sebagai promotor pergelaran musik rock, didahului dengan berbagai kegiatan musik disko.

"Saya ingin musik rock tetap hidup dan terus berkembang. Salah satunya caranya dengan mengadakan event-event seperti festival rock," ujar Log. Seperti diungkapkan, awal tujuannya dari penyelenggaraan festival rock ini adalah untuk memberi wadah bagi grup rock pemula yang belum sempat mendapat kesempatan tampil kepermukaan dalam skala nasional. Mereka inilah yang nantinya akan menjadi regenerasi para seniornya untuk meneruskan langkah membawa panji-panji rock Indonesia terus jaya.

Log merintis karier promotornya sejak tahun 1979 dengan menggelar konser grup band kecil hingga menampilkan grup rock papan atas ketika itu, seperti SAS asal Surabaya dengan Super Kid dari Bandung dalam pertunjukan yang diberinya judul Rock Power. Setelah itu berlanjut dengan penyanyi rock wanita Euis Darliah, Sylvia Saartje, Farid Harja & Bani Adam, serta grup Giant Step.

Dengan sebuah mesin tik dan mengendarai sepeda motor Honda, Log berusaha meyakinkan berbagai pihak, termasuk sponsor, tentang usahanya mementaskan musik rock yang waktu itu rawan kerusuhan. Promosi berbagai produk yang waktu itu dilakukan hanya sebatas melalui radio dan spanduk. Sementara TVRI, satu-satunya stasiun televisi, tidak menerima iklan, dan musik rock nyaris tidak menjadi pilihan sebagai program acara

Remy Soetansyah (teman kita juga di MP), yang pernah menjadi juri Festival Rock Indonesia, menyatakan itulah kelebihan Log. Dia bisa melakukan apa yang tidak dilakukan promotor lain. Sesuai dengan namanya, Zhelebour (asal kata selebor, yang bisa berarti semaunya, baik dalam berpakaian, bicara, maupun bertindak), Log memang tidak peduli dengan komentar orang, apa yang dianggapnya baik, dilakukannya. Sepanjang memimpin penyelenggaraan Festival Rock Indonesia, dia tidak berpakaian lain kecuali celana sebatas betis, kaus oblong, dan rompi. Bedanya, kalau dulu dia bersepeda motor Honda bebek, sekarang dengan sedan BMW plus sopir.

Dari berbagai festival musik yang diselenggarakan, mulai dari Festival Lagu Pop Nasional, Lomba Cipta Lagu Prambors, Lomba Cipta Lagu Dangdut, Kontes Band Yamaha, hingga Cipta Pesona Bintang di layar kaca (RCTI), ternyata festival musik rock versi Log Zhelebour yang paling tahan banting. Sementara festival dan lomba yang lainnya berhenti karena berbagai hal, salah satu di antaranya karena ketiadaan sponsor. Demikian juga festival musik rock versi Log Zhelebour, dikenal sebagai Djarum Super Rock Festival. Perusahaan rokok itu mendanainya sebanyak delapan kali (1984, 1985, 1986, 1987, 1989, 1993, 2001, 2004) dari 11 kali penyelenggaraannya, dengan diselingi Gudang Garam (1991 dan 2007) dan stasiun televisi Indosiar (1996).

Festival musik rock versi Log Zhelebour bisa dikatakan adalah ajang musik rock yang paling bergengsi dibanding festival serupa yang pernah diselenggarakan. Sejak pertama kali diadakan, dengan nama Festival Rock se Indonesia mencatat beberapa rekor. Antara lain penyelenggaraannya secara maraton selama 15 jam nonstop, dari jam pukul 10.30 hingga 01.30. Yang kedua diikuti 30 grup rock dari sejumlah kota di tanah air yang berlaga di atas panggung terbesar sepanjang sejarah pertunjukan musik rock di Indonesia waktu itu, 50 X 12 meter.

Log Zhelebour mengawal festival perdananya ini di lapangan sepakbola 10 November, Tambaksari, Surabaya, hari Minggu 14 April 1984, dengan dukungan sound-system Lasika yang melayani para peserta yaitu 30 grup rock dari Jakarta, Bandung, Jawa Timur dan Bali : LCC, Flash Rock, Amara, Grass Rock, Blues Brothers, Full of Shit, Heaven, Literature Rock, Vocation, Leizig, Warrock (konon group ini binaan Ucok Aka), Q Red, Squencer, Heart Breaker, Bom Chankar, Sensitive Band, Mat Bitel, Nickey Astria, D'Ronners, Smallers Band. Harley Angels, 2nd Smile, Jamrock, Bissing, Drop Out dan Elpamas. Mereka membawa sebuah lagu pilihan dan lagu wajib Djarum Super: Oh nikmatnya Djarum Super Filter, oh sedapnya Djarum Super filter, untuk memperebutkan hadiah Rp. 3 juta.

Para juri terdiri dari penyanyi God Bless Achmad Albar, penabuh drum Jelly Tobing, gitaris Ian Antono, pemetik bas Arthur Kaunang, pemain keyboard Abadi Soesman dan seorang wakil dari Depdikbud (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) memilih Harley Angles dari Bali sebagai juara pertama., LCC (Surabaya, juara dua), Elpamas (Pandaan, juara tiga), 2nd Smile (Jakarta, juara harapan) dan Drop Out (Irian Jaya, juara favorit), Juga dipilih penyanyi terbaik Bambang (Harley Angles), penyanyi terbaik wanita Chetty WS (LCC), pemain bas terbaik Indrawan (Harley Angels), penabuh drum terbaik Budi R (Jamrock, Bandung) dan pemain keyboard terbaik Andy (2nd Smile). Hanya saja kiprah sijuara pertama Harley Angels sampai sekarang tidak pernah muncul kemana mereka, mungkin teman-teman MP ada yang tahu keberadaannya.

Meskipun tidakmasuk final atau menjadi juara, sejumlah pesertanya justru berhasil berkarir dalam industri musik. Salah satu contoh, grup Jamrock (yang sekarang dikenal dengan nama Jamrud) waktu itu hanya masuk final. Mereka terdiri dari Aziz MS (gitar), Ricky Teddy (bas), Agus (dram) dan Oppi (vokal).

Keberhasilan Log dengan festival perdananya tahun 1984 menyebabkan Djarum Super kembali bersedia memberi dukungannya untuk pelaksanaan festival tahun berikutnya, 1985, yang dijuarai grup rock asal Pandaan, Malang, Elpamas. Elpamas yang merupakan kepanjangan "Elek-Elek Arek Pandaan Mas"menelorkan gitaris handal Totok Tewel, yang kemudian banyak bekerjasama dengan berbagai musisi dan grup, antara lain Kantata Takwa pimpinan pengusaha yang suka musik Setiawan Djody. Grup ini beranggota sejumlah pemusik kondang seperti Jockey Soeryoprayogo, Inisistri, Donny Fattah, Iwan Fals, Sawung Jabo dan Rendra tahun 1989 hingga sekarang. Sementara Grass Rock hanya beruntung memperoleh juara III dan Rere memperoleh gelar The Best Drumer.

Baru pada penyelenggaraan Festival Rock Indonesia yang ke III pada tahun 1986, juaranya adalah Grass Rock dari Surabaya, saat itu vokalisnya adalah Zulkarnain. Rere pun kembali menyabet gelar The Best Drumer. Mereka lantas memperoleh kesempatan dari Log Zhelebour untuk mengikuti tur 10 kota untuk mengiringi God Bless. Grup rock Slank juga masuk final, tapi hanya berhasil menjadi juara hiburan.

Tahun berikutnya 1987 pada penyelenggaraan ke IV, giliran Adi Metal Rock Band (Surabaya) sebagai juaranya, sama seperti Harley Angels, Adi Metal Rock Band sampai sekarang tidak tahu rimbanya. Lagu yang sempat hits mereka diantaranya Revolusi Kaisar dan Mereka Menantimu.

Sayangnya penyelenggaraan Festival Rock Indonesia I sd IV, belum dikeluarkan album rekaman 10 finalis Festival Rock Indonesia tersebut, akibatnya penikmat musik kayak kita-kita ini tidak bisa menikmati hasil cipta lagu kesemua finalis tersebut.

Baru pada penyelenggaraan Festival Rock Indonesia ke V Tahun 1989, lewat Logiss Records (Logiss adalah gabungan dua nama, LOG (Log Zhelebour) dan ISS (Iwan Sutadi Sidarta), perusahaan rekaman Log Zhelebour yang bekerjasama dengan Iwan Sutadi Sidarta dengan benderanya Indo Semar Sakti, yang memayung perusahaan rekaman King Records, Billboard, Aruna dan Buletin Intrernasional, mulai merekam 10 lagu finalis yang ke V, dimana juara nya pada saat itu adalah Power Metal (Surabaya), Hendrix Sanada juga terpilih sebagai the best bassist. Lucky Setyo W gitaris Andromedha Rock Band memperoleh The best guitaris. Menariknya saat itu vokalis Power Metal bukan Arul,tetapi adalah Pungky, saat itu Arul juga ikut Festival Rock Indonesia ke V sebagai Vokalis Big Boy (Banjarmasin) dan meraih vokalis terbaik dengan lagunya Polusi Kehidupan. Grup band yang dianggap rival terberat Power Metal saat itu adalah Andromedha (Surabaya), Kaisar (Solo) dan Roxx (Jakarta). Kemenangannya ini sekaligus menjadi awal perjalanan karier Power Metal menembus dunia rekaman.

Pada Festival Rock Indonesia ke VI, yang diadakan tiga tahun kemudian tahun 1991, Log menggandeng Gudang Garam sebagai penyandang dana. Semifinal yang diadakan di Malang dan final di Surabaya, mengusung grup rock Kaisar dari Solo sebagai yang terbaik. Sayangnya Kaisar juga bernasib sama tidak terdengar gaungnya sampai ekarang, padahal lagunya cukup bagus seperti kerangka langit dan garis bintang.

Djarum Super baru kembali mendukung Log pada festival yang ke tujuh dua tahun kemudian yaitu tahun 1993. Grup yang menjuarainya kali ini adalah Andromeda Rock Band dari Surabaya, namun finalnya diselenggarakan di Yogyakarta.

Namun pada tahun 1996, Djarum Super absen dan Log bekerjasama dengan stasiun televisi Indosiar. Festival yang ke delapan ini juaranya adalah grup rock Teaser asal Temanggung.




Setelah itu selama lima tahun festival ini ditiadakan, karena kondisi ekonomi, politik dan sosial negara kita waktu itu. Baru pada tahun 2001 Djarum Super kembali bersedia menjadi pandukung festival yang ke sembilan. Kali ini festival diawali dengan menjaring grup-grup dari setiap propinsi, sehingga tidak heran jika pesertanya berjumlah sampai ratusan grup. Dari semua itu dipilih sebanyak 25 grup untuk masuk ke semifinal dan kemudian 10 grup terbaik bertarung di babak final. Yang mejadi juara kali ini adalah grup U9 dari Kediri.

Dengan sistim yang sama festival musik rock versi Log Zhelebour kembali berlangsung untuk ke 10 kalinya tahun 2004 dan berhasil menjaring 800 grup di 18 propinsi. Untuk ke 10 kali dalam kurun waktu 20 tahun, festival musik rock versi Log Zhelebour berlangsung di Stadion Tambaksari Surabaya, 10-11 Desember 2004. Semifinal pada hari pertama diikuti 25 grup dari 18 propinsi: Sumatera Barat (Cadenza, Pane), Sumatera Utara (Child Band), Nanggroe Aceh Darussalam (Manggots), Sumatera Selatan (Tahta Band, Metafora), Jawa Barat (Ferari, Mujizat), Jawa Tengah (Mr. B), Yogyakarta (Reload), Jawa Timur (The Break, Kobe, Daun), Bali (CTC Band, Big G 256), Sulawesi Selatan (Loe Joe, Indonesia Baru), Sulawesi Utara (Virgin ‘N Untouchable), Sulawesi Tengah (Traxtor), Jakarta (Kanda), Banten (Take Over), Kalimantan Timur (Eldee Cool), Kalimantan Barat (Paris 208), Kalimantan Selatan (Mr. X), dan Kalimantan Tengah (Mario Bross). Setiap grup rata-rata menghabiskan waktu sekitar 15 menit untuk membawa dua lagu (wajib dan pilihan) dan persiapan alat musik. Alhasil penampilan ke 25 grup itu memakan waktu tidak kurang dari enam jam dan total menjadi tujuh ditambah break sholat magrib. Jarum jam menunjukan pukul 23.30 WIB ketika juri mulai bersidang untuk menjaring 10 grup yang pantas masuk final keesokan harinya. Sementara menunggu, band asal Kediri, U9, juara Djarum Super Rock Festival IX mengibur penonton yang kelelahan. Mendekati pukul 01.00 dewan juri yang terdiri Artur Kaunang (musisi), Mel Shandy (penyanyi), Remy Sutansyah si teman kita nih (wartawan), Bens Leo (wartawan), Yoyok (grup Padi), Raymond Ariaz (Power Metal), Arul Efansyah (Power Metal), Jockie Suryoprayogo (musisi), Ian Antono (musisi), dan Hubert Hendri (Boomerang) mengumumkan 10 finalis, yakni Take Over (Banten), Daun Band (Kediri), Mujizat (Bandung), Indonesia Baru (Pinrang), Eldee Cool (Samarinda), Mr X (Banjarmasin), Mr B (Klaten), Kanda Band (Jakarta), Kobe (Sidoarjo) dan Loe Joe (Makasar). Acara yang dimulai pukul 17.00 WIB baru berakhir menjelang pukul 01.00 dini hari.

Ke 10 finalis itu berlaga dihadapan sekitar 15.000 penonton yang memadati Stadion Tambaksari pada malam kedua. Semuanya berusaha. tampil seekspresif mungkin,. Tapi sayang beberapa peserta kelihatan kehabisan stamina dan tidak mampu bermain sebaik ketika di semifinal. Yang menonjol adalah aksi Billy, gitaris Mujizat Band yang mempertontonkan penguasaan alat musik dan lagu yang prima, baik lagu wajib maupun lagu pilihan. Tidak heran jika Billy dan grupnya menjadi pilihan para juri, hingga mampu mengatasi kesembilan grup lainnya.

Para juara Djarum Super Festival Rock Indonesia ke-X di Stadion Tambaksari Surabaya, 10-11 Desember 2004 adalah: Mujizat Band (Bandung, juara 1), Take Over (Banten, juara 2), Loe Joe (Makasar, juara 3), Mr. X (Banjarmasin, juara harapan), Daun Band (Kediri, juara favorit), Kobe (Sidoarjo, best performance), Billy (Mujizat Band, best guitarist), Ewin (Indonesia Baru Band, best drumer), Erwin Way (Mujizat Band, best bassist), Nora (Daun Band, best keyboard) dan Damar (Take Over Band) sebagai penyanyi terbaik.

Pada Festival Rock Indonesia ke XI Tahun 2007, Gudang Garam kembali mensponsori penyelenggaraan event tersebut dan disiarkan langsung oleh Indosiar. Band asal Salatiga, Workstation akhirnya berhasil menjadi jawara GGRC Minggu malam (17/06) di Gelora Bung Karno. Selain menggondol uang tunai 50 juta rupiah Workstation juga mendapat jatah rekaman album dari Log Zhelebour. Juara kedua diambil band CCCC asal Surabaya (Rp 40 juta) dan juara ketiga adalah Yello (Rp 30 juta). Sementara itu Parcel menjadi band favorit lewat polling sms. Sedangkan band dengan best performance diraih band asal Bandung Alas Roban, sementara juara harapan disabet Peacepot. Acara sendiri berlangsung lancar sejak pukul 12.00. Para penonton terhanyut dengan aksi para band peserta. Tak ketinggalan aksi panggung lainnya dari band-band yang sudah punya nama seperti Boomerang, Jamrud, J Rock, dan juga dihadiri rocker gaek Achmad Albar.